gerakan amankan bumi

LOGAT BANYUMASAN

>> Kamis, 19 November 2009

Logat Banyumasan ditengarai sebagai logat bahasa jawa yang tertua. Hal ini ditandai dengan beberapa kata dalam Bahasa kawi/sanksekerta yang merupakan nenek moyang dari bahasa jawa yang masih dipakai dalam logat Banyumasan seperti kata rika (jw = kowé, ind = kamu), juga kata inyong yang berasal dari ingong serta pengucapan vokal a yang utuh tidak seperti å (baca a tipis / miring) yang menjadi pengucapan dialek Banyumasan seperti halnya bahasa sanksekerta. Sebelum terkena pengaruh dari keraton/kerajaan, bahasa jawa hampir tidak ada perbedaan antara krama inggil dan ngoko. Setelah masa kerajaan-kerajaan jawa, maka bahasa jawa mengalami penghalusan, yaitu bahasa yang dipakai oleh rakyat biasa dan yang dipakai oleh keluarga kerajaan dibedakan pengucapannya walaupun maknanya sama.

Bahasa Banyumasan mempunyai ciri khas sendiri yaitu berupa pengucapan pada vokal a yang diucapkan utuh bukan å (baca a tipis) seperti yang kebanyakan logat bahasa jawa. Logat ini mempunyai penekanan huruf-huruf dengan lebih jelas atau lebih tebal, seperti huruf k diakhir kata dibaca mendekati bunyi g, huruf p mendekati b,akhiran ki menjadi ti dan huruf l yang pengucapannya tebal, juga ada beberapa partikel tambahan yang bisa dijadikan ciri logat banyumasan seperti lah, yuh, la, thok, baén, géh, gyéh, baé, tuli, teli, acan dll.

Bahasa logat Banyumasan lebih banyak dipakai pada penggunaan sehari-hari (bahasa pegaulan) oleh khalayak umum, teman akrab, sesama anak-anak, tetapi untuk bahasa pergaulan dengan orang tua atau bahasa krama inggil, tidak berbeda jauh dengan krama inggil pada umumnya.

Wilayah pemakai bahasa banyumasan meliputi sebagian besar eks karisidenan banyumas (Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Purwokerto) dan beberapa daerah yang berbatasan dengan wilayah Banyumas seperti Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Bumiayu, Pangandaran. Pada beberapa wilayah logat banyumas juga mengalami beberapa dialek seperti dialek Tegal yang lebih ke gaya pesisir, dialek Cirebonan yang merupakan bahasa banyumasan yang bercampur/terpengaruh dengan bahasa sunda.
Cheap Web Hosting [Image] lonex hosting [Image] online poker [Image] Resellers Lonex [Image] online casinos [Image] links [Image] [Image] hosting by fateback [Image] hosting reseller [Image] [Image]
Free Links
Free Image Hosting, Web Hosting, Architectural Projects in Bulgaria, Celebrity, Web Space
Web Page Hosting
[Image]


Beberapa contoh kata-kata logat banyumasan yang unik dan khas
________________________________________
Banyumasan Jawa Indonesia
________________________________________
Sarap, Nyarap Mangan, Sarapan Makan Pagi, sarapan
Madhang Mangan Makan siang
Nyoré Mangan bengi Makan Malam
Kencot Ngelih, luwé Lapar
Rika, Ko Sampeyan, Kowé Kamu
Nyong, Inyong, Enyong Aku Aku, Saya
baén, baé waé, aé aja, saja
kepriwén, keprimén piyé, kepriwé gimana, bagaimana
sekang seko, teko dari
kiyé iki ini
kuwé iku, itu
égin, mégin, igun esih, isih masih
gigal tiba, ceblok jatuh (untuk benda)
téyéng iso, bisa bisa
dhisit, dhingin, giri, dhisik dulu
dhimin, gimin dhisik dulu
maén apik, sip baik, bagus
acan babar blas (belum) sama sekali
entong enték habis
katisen kadhemen kedinginan
semriwing isis sejuk, angin semilir
gasik pagi, cepet lebih pagi/cepat
gethak, geplak jithak, keplak jithak
lebuh bledug debu
munthul téla ketela rambat
cengis lombok rawit cabe rawit
gandhul katés pepaya
nyigit (mangan cengis) ??? makan cabe rawit mentah
ngajog getun menyesal
bebeh aras-arasen males
jimot, jiyot jupuk ambil
nclekamin pisan ! enak banget, nikmat banget, sip banget !
mboké, biyung si mbok, ibu
mbekayu mbakyu, mba kakak perempuan
________________________________________



dari http://hanacaraka.fateback.com/logat_bms.htm

Read more...

menanam dan manuai

7 juta dalam 7 hari ?? mustahil !!!

<a href="https://goo.gl/UYb74K" target="_blank"><img src="http://dimpie.com/assets_ads/200x200.gif" style="border: solid 3px #999999;" /></a>

GREEN WARRIOR

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP